The song bring you back

Ada suatu kenangan akan lagu ini. Sewaktu Bapak Dr. Ir. Bobby Santoso Dipokusumo MSc. akan memasuki masa purnabakti, entah kenapa mba Miim Wijayanti sangat-sangat ingin menyayikan lagu ini di acara pelepasan Bapak. TAPI nyanyinya HARUS BERDUA. Gilaakkk “ga mau ahh” saya bilang tapi beliau sangat gigih maksa “ayoo ren temenin awa persembahan buat Pak Bobby” terus aja gitu. Secara yakan suara saya yg ga banget dg suara beliau yg enak, dah ketebak kan saya bagian yg mana beliau yg mana. Dengan pemaksaan itu entah kenapa akhirnya saya pasrah nurut manut tiap hari itu lagu yg diulang sampai saya harus nyanyiin hampir tiap malem karokean belajar lagu itu “Nah iyaa baguss terusss benerr pelan-pelan okeee sipppp” terus aja digituin sampai direkam di hp disuruh dengerin ulang2 pokoknya udah semangat banget. Mungkin karena hormat dan sayangnya dengan Bapak jadi beliau semangat banget. Seingat saya, saya dan beliau termasuk mahasiswa terakhir yg Bapak bimbing sebelum purnabakti.

Alhamdulillah wasyukurillah niat keras tersebut tidak jadi terlaksana🤣 entah kenapa waktu itu. Kalau jadi ga kebayang deh malunya seumur idup didepan seluruh civitas akademika GG nyanyi lagu itu.

The song bring back the memories.

💜RE

Radio

Kenapa mendengarkan berita lebih menyenangkan di radio? Kayanya lebih nyaman dan ga bikin mumet dengan tagline headline judul dan lebih berkonten. Informasinya pas padat jelas informatif ga bikin panik dan narasumber terpercaya dibanding berita yang mengutip komen netijen. Beritanyapun sesuai segmen misal segmen wanita muda atau anak muda atau daerah tertentu. Selain itu dengerin lagi juga gimana gitu beda aja kalau dapat lagu yang kita suka atau kaya pas banget lagu ini gitu.

Ternyata riset dari teman pemilik salah satu radio saat ini pendengar radio itu di jam 7-10 pagi dan 15-19 sore ke malam dan sisanya adalah mati alias sepi. Teringat waktu jaman abege tiap malam denger radio ada acara yg request lagu dan dikirim lagu kadang denger penyiarnya aja udah ketawa-ketawa karena lucu.

Radio menyentuh sisi sosial dimana ada interaksi langsung dari pendengar dan penyiar ini yang tidak ada di media-media lainnya. Mungkin karena tidak adanya visual jadi konten menjadi berpaku pada pendengaran saja dimana penyiar akan kreatif saat siaran agar pendengar bisa senang dan menangkap informasi yang disiarkan.

Saya tetap menginginkan radio tetap ada dan terus ada walaupun saya hanya mendengar radio bisa dibilang hanya untuk menemani perjalanan saja tapi saya hampir selalu mendengarkan radio diperjalanan. Hidup Radio Indonesia!!

Beruntung

Adalah beruntung kedua orang berikut:

  1. Melakukan apa yang dicintainya.
  2. Mencintai apa yang dilakukannya.

Sama halnya dengan menikah beruntunglah seseorang jika:

  1. Menikah dengan orang yang dicintainya.
  2. Mencintai orang yang menikahi/dinikahinya.

Namun didalam Islam apapun yang berkenaan dengan seorang muslim tersebut adalah baik. Dalam keadaan sehat maka itu adalah perkara yang baik, dalam sakit pun perkara yang baik karena didalamnya terdapat ampunan Allah yang sangat luas dimana berguguran dosa-dosa muslim tersebut.

Perkara menikah tentunya amat dalam dari sekedar cinta-cintaan dan bercinta. Di dalamnya terdapat kasih sayang, saling menghormati, saling menghargai, saling menjaga kehormatan dan menjaga aib pasangannya serta lainnya. Perjalanan dari capaian sakinah kemudian rasa cinta mawwadah dan cinta kasih sayang yang lebih luas lagi yaitu rahmah, warrahmah.

Termasuk pula beruntung orang-orang yang selalu bersyukur atas makanannya kemudian memakan dengan hati yang riang dan menikmati makananya bukan karena mahal atau menu spesial tapi Allah Arrahman Arrahim menambahkan kenikmatan saat menyantap makanannya.